Tubuh Nasional PengendalianMusibah (BNPB) menghimbaupemdauntukmenilaimekanisme peringatan awalkekuatanmusibahdankesiagaanwarga, sesudah peringatan awal tsunami imbas gempa bumi di Rusia padadaerah Indonesia dipastikanusai.
Kepala Pusat Data, Informasidan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari di Jakarta, Kamis, menjelaskanjikapemdabisamembahaslagiefektifitaslajurpenyelamatan, sarana di lokasievakuasi, persiapanperlengkapan, dan logistik.
Disamping itutrainingkesiagaandipandang BNPB perludilaksanakandenganteraturbuat meminimalisasi dampak negatifimbas kerusakan atau korban jiwa karenamusibah.
Peringatan awal tsunami di daerah Indonesia diedarkanTubuh Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pascagempa magnitudo 8,7 di Kamchatka, Rusia, Rabu (30/7) pagi. Lantas peringatan awal tsunami itusahdipublikasikanusai oleh BMKG di hariyang masih samajam 23.00 WIB.
Berdasarinformasi yang digabungkan BNPB, terdapat sembilan titik daerah yang terimbas gelombang tsunami minor, dantidakmemunculkan kerusakan atau korban jiwa.
Adapun sembilan titik itu masing-masing dua titik di Jayapura dan Papua Barat dan masing-masing satu titik di Halmahera tengah, Papua, Sulawesi Utara, Maluku Utara, dan Gorontalo.
Di Propinsi Gorontalo, sekitar 100 jiwa sebelumnya sempatpindah di Pangkalan TNI Angkatan Laut di tempat. Di titikyang lain, wargalakukanpenyelamatanberdikari ke rumah famililebih aman.
BNPB mengingatipemdadanwarga di daerah pesisir untuk selalutingkatkankesiagaanpadakekuatan gempa dan tsunami yang bisaterjadikapan pun. Usahapengokohanmekanisme peringatan awaldipandang penting untuk memberi waktu penyelamatan yang cukup danmeminimalisirdampak negatifmusibah.