Tubuh Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Baabullah Ternate keluarkan peringatan awalberkaitankekuatan cuaca berlebihan, khususnya di daerah perairan Maluku Utara untukmasa 31 Juli sampai 6 Agustus 2025.
Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Ternate Sakimin, dalam tayangan persnya di Ternate, Kamis, mengatakan dinamika atmosfer di daerah Maluku Utara memperlihatkanadaskematikungan angin dan konvergensi yang mempunyai potensitingkatkanperkembangan awan hujan, hinggamemengaruhikegiatan pelayaran di beberapadaerah perairan Maluku Utara.
Inidipacuada angin bertiup dari tenggara-barat dengan kecepatan 40 km /jam dengan gelombang laut 1,5 mtr. di beberapadaerah Maluku Utara.
Karenakeadaanitu, sambungnya, daerah Maluku Utara diprakirakan akanalami cuaca berawan dibarengi hujan dengan intensifentengsampaisedang secara naik-turun yang bisaterjadisaat pagi, siang, malam, sampaipagi hari.
Simak juga: BMKG: Siagakekuatan cuaca berlebihan di Maluku Utara sampai 3 Agustus
Sakimin menerangkanfaksinyamemprediksikan 31 Juli – 1 Agustus 2025 mempunyai potensi hujan entengsampaisedangdandiprediksiterjadi di beberapadaerah Pulau Morotai, Kabupaten Halmahera Utara, Halmahera Barat, Tidore Kepulauan, dan Halmahera Timur.
Begitupunpada 2 – 3 Agustus 2025 cuaca samadiprediksisemakin makin tambah meluas ke daerah Halmahera tengah, Halmahera Selatan, dan Kepulauan Sula, selainnyabeberapa daerah yang disebutkansebelumnya.
Selanjutnyapada 4 – 6 Agustus 2025 terjadi hujan dengan intensifentengsampaisedang diprakirakan terjadi di daerah Morotai, Halmahera Utara, Halmahera Timur, Halmahera tengah, Kota Ternate, Tidore Kepulauan, Halmahera Selatan, Kepulauan Sula, dan Pulau Taliabu.
Karena itu BMKG menghimbauwargauntuktingkatkankesiagaanpadakekuatanimbas dari cuaca berlebihan, seperti banjir, banjir besar, tanah longsor, pohon roboh, angin ribut, danterusiknya jarak pandang.
Simak juga: Kamis, BMKG perkiraan hujan enteng di beberapa Indonesia
Pemdadisuruhpastikanpersiapan infrastruktur danmekanisme tata urus sumber daya air buatmemperhitungkankenaikancurahan hujan. BMKG menghimbauke BPBD, Balai Daerah Sungai Maluku Utara, dan Direktorat Lalu Lintas Polda Maluku Utara, supayamenghindariwargadan arus lalu lintas dari zone-zona riskanmusibah.
“Wargadisarankanuntukmengenalkekuatanmusibah di lingkungan masing-masing serta mulai mengaplikasikanbeberapa langkah pengurangan dampak negatif, seperti tidakbuang sampah asal-asalan, menjaga kebersihan lingkungan, danlakukanbergotong-royonguntukpengaturan lingkungan,” katanya.
BMKG mengingatisupayasemua pihakmasih tetapikutiinformasisahlewatsaluran komunikasi Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Baabullah Ternate untukpenyempurnaan cuaca terbaru.